NATO AKAN BERSIDANG

Menjelang Pertemuan Menhan NATO di Nordwijk Menteri Pertahanan NATO akan kembali mengadakan pembicaraan. Mulai Rabu (24/10) besok di Nordwijk akan dibahas masalah-masalah aktual yang dihadapi NATO saat ini.Misi Afghanistan masih menjadi tema utama dan berkelanjutan bagi NATO. Panglima NATO di sana tidak mengenal lelah meminta penambahan pasukan, peralatan dan terutama pelatih bagi militer Afghanistan. Tapi akibat ancaman yang meningkat terhadap tentaranya, anggota NATO bersikap menahan diri, terutama jika menyangkut kawasan selatan Afghanistan yang terus dilanda pertempuran. Negara-negara yang bertempur di sana, seperti Amerika Serikat, Inggris atau Kanada sudah lama mengajukan keberatan akan beban risiko yang tidak seimbang. Kurangnya sarana transportasi udara sekarang sebagian akan diatasi NATO dengan menyewa helikopter dari pihak swasta.  Sementara masalah akut yang terjadi saat ini justru antara dua mitra NATO. Turki tetap mempertahankan haknya untuk menyerbu kawasan di utara Irak guna memerangi kelompok milisi Kurdi PKK. Hal yang sama sekali tidak disukai Amerika Serikat, yang khawatir akan munculnya destabilisasi di satu-satunya kawasan yang agak tenang di Irak. Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi BBC Menteri pertahanan Amerika Serikat Robert Gates menyerukan agar Turki bersikap tidak berlebihan„Suatu operasi militer besar-besaran ke luar batas negara adalah sasaran yang tidak sesuai dengan kepentingan Turki, berlawanan dengan kepentingan kami dan bertentangan dengan kepentingan Irak.“Pemerintah Turki merelatifkan sikapnya, tapi tidak menyerah. Konflik lain yang juga sudah lama meradang adalah rencana sistim anti rudal Amerika Serikat di Eropa Timur, dimana dengan itu Amerika Serikat dapat menangkal serangan rudal, misalnya dari Iran. Selama ini upaya Gates agar Moskow meluluskan rencana tersebut gagal, karena Rusia menganggapnya sebagai ancaman. Selain itu Gates juga menghadapi sikap skepsis masyarakat di Ceko dan Polandia, yang direncanakan sebagai lokasi sistim anti rudal itu. Di saat kedua negara bekas anggota Pakta Warsawa itu sudah berhasil menjadi anggota NATO, tiga negara Balkan, Albania, Kroasia dan Makedonia masih menunggu penerimaannya. Namun Pakta Pertahanan Atlantik Utara masih meminta ketiga negara itu untuk reformasi selanjutnya. Agak berbeda dengan  Ukraina. Presiden Viktor Yushchenko yang berhaluan barat  telah membentuk pemerintah berhaluan senada, namun pendapat warga Ukraina untuk keanggotaan NATO tetap terpecah.Sebuah tema yang cukup memalukan NATO, dan karenanya  di Noordwijk, Belanda tentunya akan dibahas dengan sangat rahasia adalah NATO Response Force, NRF. Pasukan gerak cepat yang sekitar satu tahun lalu dinyatakan sudah siap bertugas, ternyata saat ini NRF tampaknya menjadi hal yang kurang disukai NATO. Negara-negara anggota masih ragu mengirimkan tentara dan persenjataan pasukan NRF, mereka juga tidak sepakat apa yang harus dilakukan pasukan gerak cepat itu apa yang tidak. Hal terburuk, jika NATO suatu saat secara diam-diam mengubur proyek tersebut.   

Leave a comment